"Hand will of God"

    Selama ini roman picisan terlalu biasa dalam dunia percintaan. Yang berinti pada setiap cerita cinta yang penuh dengan lika-liku dan berbagai rintangan yang ikut andil memenuhi cerita itu yang pada akhirnya akan bahagia juga. Happy Ending? Tentu itulah yang dinamakan roman picisan. Bagaimana dengan Bukan roman picisan? Mungkin bisa dikatakan Antonim atau kebalikan dari roman picisan itu sendiri.

     Aku tak menginginkan keduanya. Aku tidak menyukainya. Dan tentu saja tidak mengharapkannya. Karena semua orang tentunya menginginkan cerita cinta yang sempurna dan penuh dengan keromantisan dan kebahagiaan pastinya, Bukan cerita cinta yang penuh dengan berbagai tantangan, penghianatan, perselingkuhan, atau adanya orang ketiga,keempat, kelima hingga seterusnya.

     Aku sering membaca novel-novel bergenre romantis. Didalamnya penuh dengan cerita-cerita cinta yang sangat menarik serta menyedihkan. Terkadang aku menjadi kesal sendiri ketika sang tokoh utama menghianati pasangannya sendiri atau mungkin adanya orang ketiga. Aku merasa orang-orang seperti itu sangat pantas untuk digantung atau dilaknat dari muka bumi ini.

     Tapi apakah itu semua pernah terjadi didunia nyata? Dan jika benar itu terjadi, aku sangat mengapresiasi setiap pasangan yang sanggup bertahan disaat berbagai cobaan datang silih berganti mencoba untuk menggoyahkan hubungan antara mereka. Apalagi jika hubungan itu telah berlangsung hingga sekian lamanya. Miris ketika melihat salah satu pasangan menghianati pasangannya sendiri. Tetapi itu membuktikan bahwa sang pasangan tak setia atau tak mencintainya dengan tulus seperti apa yang diharapkan..Bila itu terjadi saranku segera tinggalkan dia dan mencoba untuk mencari dan menjalin cinta baru dengan orang yang lebih tepat dan mencintaimu dengan tulus.

***
 
   Awan-awan itu terus-menerus bergerak seiring dengan perputaran bumi pada porosnya. Yang semakin lama mereka semakin menghitam dan itu berarti menandakan hujan akan segera turun. Sementara disudut toko bunga terlihat seorang pemuda berseragam sekolah menengah atas tengah mencoba memilih-milih bunga. Sedikit bingung tetapi akhirnya pilihannya jatuh pada bunga Baby’s Breath. Bunga ini melambangkan kesucian, ketulusan, dan kebahagiaan. Dan sering juga dilambangkan sebagai cinta sejati yang tak berakhir. Dan sepertinya pemuda tadi tertarik untuk membelinya. Lambang-lambang yang sangat diinginkan oleh setiap pasangan yang saling mencintai. Termasuk dirinya sendiri.

‘’Saya mau bunga itu pak’’ Pemuda itu melirik kearah sang pedagang bunga kemudian kembali memandang bunga Baby’s Breath yang menurutnya sangat indah, seindah orang yang akan menerimanya.

    Penjual bunga itu tersenyum ketika mengetahui pilihan pemuda itu. ‘’Ohh, Cinta sejati yang tak berakhir rupanya, He?’’ Komentarnya. Pemuda itu tersenyum mendengar komentar dari pedagang tersebut. Semua orang tahu makna dari bunga Baby’s Breath. Dan dia begitu mengharapkan kisah cintanya sama dengan arti dari bunga itu. Cinta sejati yang tak pernah berakhir.
 
   Kita tahu bahwa setiap penjual harus mengetahui setiap seluk beluk barang-barang yang dijualnya termasuk bunga. Mereka harus mengetahui arti dan makna yang terkandung dalam setiap bunga-bunganya. Dan bunga Baby’s Breath merupakan bunga yang cukup terkenal. Penjual bunga itu mengambilkannya. Dan setelah membayar sebuket bunga itu dia segera keluar dari toko dan pergi menuju motornya yang terparkir di seberang jalan.

   Tetapi langkahnya terhenti ketika berada didepan  pintu toko tadi. ‘’Gerimis? Oh Ya Tuhan!’’ Desisnya dalam hati. Ibukota hari ini sedang diguyur hujan. Dan entah apa yang terjadi diatas saja, sehingga hujan yang tadinya gerimis menjadi semakin deras dan semakin deras.’’ Tadinya kupikir tak akan turun hujan sehingga aku tak membawa mantel! Arghhh…’’ Dan dirinya menyesal karena telah mengeluarkan dugaan atau terkaan bodoh semacam itu, Yang ternyata dugaannya telah salah 100%. Hujan ini mempersulit rencananya. ‘’Oh Tuhan… Apa yang harus kulakukan? Usahaku akan sia-sia begitu saja’’ Dia mencoba untuk berdoa dan berharap Tuhan mengabulkannya. Dia hanya meminta pada Tuhan agar menghentikan hujan ini sesegera mungkin. Dan entah untuk keberapa kalinya dia berdoa dan memohon tetapi tak dijabah. Sungguh miris sekali, padahal tadinya dia mempunyai suatu misi khusus untuk membahagiakan seseorang.

    Dan tak ada pilihan lain selain mencoba untuk menerobos hujan lebat itu. Baru selangkah maju, dirinya sudah basah total. Itu membuktikan bahwa hujan ini tidak main-main kepada bumi pertiwi. Bahkan bunga Baby’s Breath yang tadinya sangat segar kini melayu akibat guyuran hujan yang sedemikian keras. Buket dan pitanya terlihat memberat akibat tetesan-tetesan air yang tertampung didalamnya sehingga Buket bunga yang tadinya begitu indah dan menawan kini semakin tak berbentuk. Jarak dari toko bunga ke parkiran lumayan jauh sekitar 20 meter sehingga membutuhkan usaha yang cukup untuk bisa melindungi buket bunga itu. Karena memang dia lebih mementingkan bunga itu dari pada dirinya sendiri, terdengar konyol tetapi itulah yang terjadi.

    Setelah sampai diparkiran dia dengan gerakan cepat dan asal mencoba merogoh kunci motornya dengan tergesa-gesa seperti orang yang sedang dikejar-kejar hantu tetapi sepertinya Depkolektor dan Penagih hutan jauh lebih mendramatisir bagiku. Dan tentu saja itu semua tidak benar karena dirinya hanya sedang diburu waktu. Terlambat satu jam untuk menghadiri suatu momen khusus dan penting. Dan setelah dirinya mendapatkan apa yang diinginkan dia segera  melesat membela lautan hujan yang begitu erotis. Bahkan dia merasa kini kulitnya seperti ditusuk-tusuk jarum saking derasnya hujan itu di tambah lagi dengan kecepatan laju motornya. Dia mengendarai motor itu dengan menggila seperti orang kesetanan. Dirinya tidak sempat memakai helmet, bahkan aku ragu jika dalam perjalanan dia akan selamat. Karena jelas adanya semua itu tidak memenuhi standar keselamatan berkendara. Tapi siapa peduli itu.

***

    Ketika memarkirkan motor pemuda itu tetap saja tergesa-gesa. Terkesan semberono dan tidak sabaran. Dan yang lebih parahnya lagi ketika dirinya memarkirkan motor dirinya hanya mematikan mesin motornya dan meninggalkan begitu saja tanpa mengambil kunci motornya sendiri. Berlari memutari danau yang dia singgahi tadi, entah apa yang sedang dia cari, tetapi itu semua memberi gambaran raut cemas pada wajah tampannya. Sedikit ada keputusasaan dalam dirinya. Menyesalinya? Tentu saja dia tadi mempunyai janji dengan sang kekasih ketika bel pulang sekolah telah berbunyi. Dan taman yang berdekatan dengan danau, tempat favorit mereka berdua menghabiskan waktu bersama kini dijadikan tempat untuk merayakan suatu momen spesial.

    Hari ini bertepatan dengan anniversary mereka yang kedua tahun. Dan selama itu juga mereka berdua menghabiskan waktu bersama tanpa rasa bosan dan rintangan atau halangan didalam kisah cinta mereka. Dia setengah meringis ketika mengingat kebersamaan mereka. Dan sekarang, ketika dirinya sampai ditempat ini dia tak menemukan kekasihnya. ‘’Kekasih macam apa aku ini?!’’ Teriaknya.

‘’Iq, iq, iqbaal …?’’ Suara lembut dibelakangkan memanggilnya, dan dia baru sadar dan menyadari keberadaannya.

     Dengan secepat kilat dia menoleh. Dan betapa sedihnya dia ketika melihat kondisi sang kekasih tercinta yang yang begitu memprihatinkan, dia kedinginan. Gadis itu mencoba memeluk dirinya sendiri. Keadaannya begitu mengkhawatirkan saat ini. Seluruh badannya basah kuyup dan dia menggigil. Bahkan bibir ranum yang setiap hari memberi senyum dan tawa pada dirinya setiap saat kini menjadi memutih akibat kedinginan. Bunga Baby’s Breath yang tadinya ingin diberikan kepadanya kini jatuh dengan lolos melalui jari-jemarinya. ‘’Lupakan bunga itu orang di depanmu lebih penting!’’ Bisikan Malaikat memenuhi gendang telinganya. Dan dia kembali tersadar dari pemandangan erotis itu, dan berlari menuju gadis itu.

 ‘’(namakamu)? Kau kah itu?’’ Setelah sampai di hadapan kekasihnya yang ternyata bernama(namakamu). Dan dirinya sendiri yang bernama Iqbaal, lebih tepatnya Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Bisa diketahui dari name tag yang melekat pada bagian dada kanannya.

 ‘’Kenapa kau tak pulang kerumah? Ibumu dari tadi menelpon. Dan kupukir kau ini sudah pulang ternyata tidak’’ Ada rasa tidak suka sekaligus rasa panik ketika mengetahui kenyataan bahwa (namakamu) belum pulang dari tadi.

 ‘’Ak.. Ak.. Aku ha.. ha.. hanya ingin menunggumu dan merayakan hari spesial kita bersama’’ Papar (namakamu) meskipun tengah dalam keadaan kedinginan dirinya tetap mencoba tenang dan tersenyum.
 
    Iqbaal menatap senduh wajah cantik (namakamu). Bulir-bulir hujan meluncur dengan indahnya melalui tulang pipi tirus kemudian melewati dan dagu dan terakhir tetampung didalam serat-serat seragam sekolahnya.

 ‘’Ayo kita pulang sekarang’’ Iqbaal mengajaknya untuk pulang. Bagaimanapun juga semua ini salah Iqbaal. Dia yang terlambat sehingga menyebabkan (namakamu) menjadi seperti saat ini. iqbaal tahu (namakamu) sudah menjadi tanggung jawabnya semenjak Dia dan (namakamu) berpacaran. Dan apapun yang terjadi pada (namakamu) dia harus tetap menjaga dan melindunginya meski dalam keadaan apapun.

     Baru seminggu yang lalu ketika hubungan mereka yang resmi terikat satu sama lain. Keluarga (namakamu) yang melihat kegigihan Iqbaal yang begitu serius dengan putri semata wayang mereka. Hingga pihak dari kedua keluarga mereka merestuinya dan (namakamu) untuk bersatu dan menyetujui itu semua dengan sebuah Pertunangan.

     (namakamu) menggeleng. Iqbaal tahu bahwa gadisnya ini memiliki pribadi yang sangat keras kepala. Meskipun kalian menbujuknya ratusan atau bahkan ribuan kali (namakamu) tetap pada pendiriannya. Tak akan bisa diganggu gugat. (namakamu) memegang prinsip sekali A tetap A dan sekali B tetap B. Tetapi itu semualah yang disukai oleh Iqbaal, yang berarti bahwa (namakamu) tidak akan pernah berpaling darinya sehingga cintanya bisa bertahan hingga saat ini.
 
    Iqbaal memeluk erat tubuh rapuh itu. Mencoba untuk menghangatkannya dengan caranya sendiri. Walaupun dia tahu itu semua tidak akan berhasil tetapi setidaknya dia sudah mencoba dan berjuang untuk menghangatkannya. Haruskah dia tetap tinggal dan mengijinkan (namakamu) untuk tetap disini? Tetapi bagaimana jika dia sakit? Batinnya berkecamuk antara mengikuti ego dari (namakamu) atau mengikuti kewajibannya untuk tetap menjaga (namakamu) . Dan Hipotermia menjadi kecemasan sebenarnya dalam dirinya. (namakamu) yang semakin lama semakin mempererat pelukannya pada diri Iqbaal, kekasihnya. Seperti tak ingin ditinggalkan dan akan ada sebuah perpisahan diantara mereka.

 ‘’Kau tahu iqbaal kenapa aku begitu menyukai hujan?’’ Pertanyaaan yang dilontarkan (namakamu), tetapi hanya dibalas iqbaal dengan gelengan kepala yang berarti dia sama sekali tidak tahu apa-apa.

‘’Hujan itu dapat kembali, meskipun dia tahu bahwa jatuh berkali-kali itu menyakitkan’’ Dan salah satu keistimewaaan dari (namakamu) adalah dia pandai merangkai sebuah kata-kata mutiara yang mampu menyejukkan hati setiap orang yang mendengarnya. Iqbaal menaikkan sebelah alisnya.

‘’Tetapi bukankah hujan memang ditakdirkan untuk jatuh dan itu semua ada alasan dan hikmahnya juga bukan? Karena hujan itu sendiri memang memilihki misi khusus yang mulia, yaitu untuk memberi kehidupan pada dunia ini’’ Saat (namakamu) mengeluarkan quotesnya maka dengan cepat Iqbaal akan langsung mengomentarinya dengan realita sebenarnya bukan asumsi seperti yang (namakamu)  rangkai.
 
    (Namakamu)  menggeleng sembari tersenyum simpul ‘’Itu memang benar, tetapi hujan juga pasti memiliki perasaan’’ Selalu saja setiap hal yang sedang dibahas entah itu apa pasti akan dihubungkan (namakamu)dengan perasaan. Padahal yang dikatakannya sudah benar. Iqbaal selalu mengalah dan menyetujui setiap ucapan (namakamu)  karena menurutnya dia bak malaikat dalam kehidupannya dan malaikat tak dapat ditentang.

‘’Baiklah terserah padamu Dear...’’ Iqbaal akhirnya mengalah. (namakamu) kembali berpikir.

 ‘’Dan kau tahu aku juga menyukai hujan karena mereka membawa dua perasaan yang saling bertolak belakang satu sama lain, yakni Kebahagiaan dan Kesedihan. Menurutmu itu Karena apa?’’ (namakamu) kembali bertanya. Tetapi pertanyaannya berbeda dan lebih berbelit-belit.

 ‘’Tergantung mood atau perasaan saja mungkin’’ Jawabnya dengan padat, singkat, dan jelas.

‘’Kau benar sekali!’’ Gadis ini bersorak gembira. Mencoba untuk bertepuk tangan karena wujud apresiasi darinya. (namakamu) memang tipikel orang yang suka heboh sendiri.

 ‘’Aku ingin sekali memiliki kisah cinta seperti Habibie dan Ainun, Cinta sejati. Itulah kesan romantis yang melekat pada diri keduanya. Meskipun kita tahu bahwa saat ini ibu ainun telah bahagia diatas surga sana’’ Pernyataan (namakamu) , dia juga menunjuk langit sebagai wujud argumennya.

 ‘’Apalagi kisah cinta seperti pada makna bunga Baby’s Breath, bunga favoritku’’ Senyuman dan raut bahagia tak dapat dihilangkan dari garis wajah menawannya. Iqbaal  tersenyum melihatnya. ‘’Indah sekali ciptaanmu ini tuhan’’ Rongga hatinya seperti berbunga-bunga ketika berbisik pada hatinya sendiri dan tentu tanpa sepengetahuan (namakamu) , tentunya.

 ‘’Kuharap kau tak akan pernah melupakanku meskipun aku telah tiada’’ Kerutan di dahi iqbaal  semakin lama semakin mendalam. ‘’Apa maksud ucapan (namakamu)? Seperti orang ingin berpisah saja’’ pikirnya dalam hati.

‘’Aku mencintaimu untuk kemarin, hari ini, esok dan selamanya’’

 ‘’For A thousand Years Dear. No, but forever’’ Alif menyambung dan meralat pernyataan janji suci versi mereka sendiri dengan bahasa inggris.

 ‘’You promise? OK mana bunga pesananku?’’ Tagihnya, (namakamu) dari tadi sebenarnya mencari-cari benda itu ditangan  iqbaal tetapi tak menemukannya.

 ‘’Oh ya! Aku lupa, tunggu sebentar disini ya’’Iqbaal meninggalkan (namakamu) seorang diri di bangku taman yang langsung menyugukan pemandangan indah dihadapannya, Danau.

 ***

     Iqbaal  mencoba mengingat-ngingat dimana dia tadi menjatuhkan bunga itu. Dari kemarin (namakamu)  sendiri memang yang memohon-mohon meminta untuk dibelikan bunga Baby’s Breath, dan untungnya dia menemukannya. Bunga itu jarang dijadikan sebuket Bunga penuh karena memang bunga itu biasanya hanya dijadikan pemanis dalam berbagai buket-buket bunga. Dan itupun Iqbaal menemukannya di pinggiran ibukota, cukup jauh jarak yang ditempuh olehnya untuk sampai kesana.

      Dia menetap sekeliling mencoba untuk menemukannya. Cukup frustasi saat tidak melihatnya, Alif menarik-narik rambut cepaknya sendiri. Tetapi ketika pandangannya teralihkan pada pohon Trambesi yang menjulang tinggi jauh, Dia melihat bunga itu berada dibawanya. Batinnya bersorak dan dengan tenaga yang masih tersisa dia berlari menghampiri bunga itu. Walaupun keadaan buket dan bunga itu cukup memprihatinkan dia tetap mengambilnya, dan setelah menemukannya dia segera kembali ketempat (namakamu).

***

 ‘’(namakamu)?’’ Teriaknya ketika tak menemukan keberadaan(namakamu). ‘’(namakamu) kamu dimana? Jangan bercanda! Aku sedang tidak ingin bermain-main’’ Iqbaal menatap sekeliling mencoba mencari (namakamu).

 ‘’Ayolah aku menyerah! Kau yang menang, jadi keluarlah sekarang juga’’ Tak ada jawaban, hanya suara percikan air hujan yang berasal dari atas ranting pohon. Hujan telah reda beberapa saat lalu ‘’Jika kau tak keluar sekarang juga maka aku akan menggelitikmu’’ Ancam Iqbaal, dengan ancamannya yang terdengar begitu konyol.

    Baik sekarang Iqbaal mulai murka. Dia menahan amarahnya, pasalnya sudah 20 menit dia mencoba mencari dan membujuknya agar mau keluar dari tempat persembunyiannya. Dan selama itu pula (namakamu) tak menampakkan batang hidungnya. Dari dulu (namakamu) memang menyukai permainan petak umpet, dan dia senang memainkannya bersama Iqbaal.

 ‘’Drtt…Drrt.. Drttt’’ Ponsel pada sakunya bergetar. Dan Layar LED ponselnya tertera sebutan yang cukup familiar baginya ‘Ibu(namakamu)’. Memang sedari tadi ketika dia berada ditoko Ibu (namakamu) terus menerus menghubunginya, mungkin ingin menanyakan keberadaan (namakamu) itulah terkaan yang ada dipikirannya. Tetapi apa boleh buat dia tak sempat untuk menjawabnya.

 ‘’Iya, Hallo Ibu. Ada apa?’’ Itulah sapaan hangat yang pertama kali dia lontarkan pada calon ibu mertuanya.

 ‘’Nak Iq,,baal’’ Lirih wanita paruh baya itu terpotong, terdengar seperti menahan tangis yang sebentar lagi akan pecah.

  Iqbaal bertanya-tanya mengapa ibu (namakamu) menangis? Apa yang terjadi? kini bingung. ‘’Ada apa ibu? Tolong beritahukan Iqbaal apa yang terjadi sebenarnya?’’

 ‘’(namakamu)… Hikss…’’ Tangis darinyapun pecah begitu saja ketika mengucapkan nama anaknya sendiri. Iqbaal mendengarnya dan sekarang Iqbaal dilanda rasa kekhawatiran penuh.

 ‘’Kenapa dengan (namakamu) ibu? Kenapa?’’ Rasa kekhawatirannya tak dapat dibendung lagi.

 ‘’Dia meninggal’’ Pernyataan yang mampu membuat Iqbaal mati rasa sendiri.’’Ibu bercanda bukan? Tidak mungkin!’’ Itu semua tidak benar, karena dari tadi dirinya bersama (namakamu) disini. Akhirnya ponsel yang tadinya digenggam olehnya jatuh dengan bejatnya, Sementara suara ibu (namakamu) masih memanggil-manggil didalam sana. Iqbaal berlari begitu saja meninggalkan Ponsel dan sambungan telpon yang belum terputus. Mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini semua hanya mimpi. Tetapi kenapa terasa begitu nyata? Bodoh! Ini semua memang nyata Bung! Tanpa memikirkan seluruh orang-orang disekitarnya yang menatap bingung dirinya, dia tetap berlari menuju motornya.

***

 ~Jum’at, 31 Oktober 2014~
      Berbagai macam bunga segar bertaburan diatas makam yanga masih baru itu. Tanahnya masih basah akibat guyuran hujan dan diantara bunga-bunga itu terdapat kelopak bunga mawar dan tentu saja buket bunga Baby’s Breath yang cukup besar dan banyak memenuhinya. Makam(namakamu), kekasih hati Iqbaal. Pemuda itu terlihat menatap nanar kuburan baru itu, kuburan yang didalamnya bersemayam kekasih hatinya. Iqbaal tak habis pikir bagaimana bisa (namakamu) meninggal padahal kemarin sore dia dan dirinya masih sempat bersama. Dan yang lebih anehnya lagi menurut pembicaraan Ayah (namakamu) sendiri yang berkata bahwa (namakamu) meninggal tepat pukul 2 siang akibat penyakit yang dideritanya sendiri, Kanker otak, kanker yang merupakan penyakit yang cukup ganas. Sementara dia dan (namakamu) merayakan Anniversary mereka tepat pukul 4 sore, mungkinkah itu arwah (namakamu) yang ingin mengucapkan selamat tinggal? Oh Ya Tuhan.

      Dan menurut bapak Widjayanto selaku Ayah (namakamu) sendiri, (namakamu) telah mengidap penyakit itu sekian lama tetapi dia menyembunyikannya. Dan kemarin itu merupakan stadium akhir, dan penyebabnya adalah tubuh lemah milik Nadya yang sudah tidak mampu lagi untuk menahan segala cobaan dan derita itu. Dan mungkin memang sudah waktunya dia dipanggil untuk kembali kepangkuan sang Maha Kuasa.

     Kenyataan sebenarnya tak dapat diterima oleh dirinya sendiri. Kekasih yang amat dicintainya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

 ***
  ~Sabtu, 1 November 2014~
  Hallo, Sayang…
Mungkin ketika kamu membaca suratku ini aku telah berada diatas surga sana. Maaf karena selama ini aku tidak pernah memberitahukan soal penyakitku. Kita tahu bahwa disetiap pertemuan selalu ada perpisahan, entah itu perpisahan jarak, waktu, dan dunia (alam yang berbeda). Terima kasih untuk selama ini, karena telah memberiku berbagai kebahagiaan serta kenangan manis yang tak akan pernah kulupakan. Ingat janji ini? ‘’Aku akan selalu mencintaimu untuk kemarin, hari ini, esok, dan selamanyanya.’’ Janji manis yang kita ikrarkan setiap saat ketika bersama. Dan aku juga berharap cinta kita seperti bunga Baby’s Breath bunga yang memiliki makna cinta sejati yang tak pernah berakhir. Tapi sepertinya Tuhan berkata lain cinta kita harus berakhir sampai disini, tetapi itu semua tidak benar meskipun cinta kita menentang Tuhan aku akan selalu mencintaimu seperti janji kita dan bunga Baby’s Breath dan kuharap kaupun sama meskipun sekarang dunia kita telah berbeda. Selamat tinggal Iqbaal semoga Tuhan mempertemukan kita di surga nanti :).

      Isi singkat dari surat yang dibuat oleh (namakamu) untuk pujaan hatinya Iqbaal. Dia masih tidak menerima kenyataan yang sudah ada, kenyataan yang merebut (namakamu) dari pelukannya. Dan jika memang ada yang bisa membuatnya tersenyum kembali, itu hanyalah sosok malaikat yang selama ini ada dalam kehidupannya, Nadya.

     Kisah cintanya dan Nadya tidak berakhir seperti apa yang diharapkan oleh keduanya. Kalian tahu kita didunia ini hanya sebagai Monopoli yang dimainkan oleh Tuhan. Meskipun kita tahu bahwa didunia ini tetap berjalan berbagai peraturan yang berlaku Tuhan tetap Tuhan, karena Tuhan yang memainkannya jadi terserah dia apa yang ingin dilakukannya pada permainannya sendiri. Walaupun Tuhan juga pasti menginginkan hal yang terbaik dan kebahagiaan yang terjadi pada setiap hidup hambanya.


Peluk dan salam hangat~
Imajiandara
    

Komentar

Postingan Populer