"God and Problem"
“Karena
pada dasarnya masalah bukanlah sebuah cobaan ataupun ujian yang diberikan oleh
Tuhan, melainkan wujud dari kasih sayang Tuhan sekaligus kesempatan untuk
semakin mendekatkan diri kepadanya”
Kehidupan ini begitu keras. Sehingga siapa
yang kuat berarti dialah yang mampu bertahan hidup dikehidupan keras ini.
Meskipun dunia ini tidak abadi, maksudnya kita tahu bahwa kehidupan berikutnya
masih ada dan jauh lebih indah dari kehipan sekarang ini. Dunia ini penuh
dengan godaan dan berakhir pada dosa yang menumpuk yang nantinya harus
dipertanggung jawabkan sendiri dihadapan Tuhan yang Maha Kuasa.
Gadis cantik ini masih setia menatap
mangkuk es krimnya tanpa menyentuh dan mencicipinya sama sekali. Dia sedikit
terkekeh melihat es krim yang diketahui memiliki rasa campuran antara rasa
vanila, stroberi , dan coklat yang berhiaskan lelehan coklat batang dengan
sedikit remahan biskuit oreo meleleh dengan erotisnya. Begitu menggoda hingga
mengundang saliva dalam mulut. Dirinya beranggapan bahwa es krim itu bak
kehidupannya yang semakin lama semakin terkikis akibat masalah dan cobaan yang datang
menghampirinya setiap saat.
Makanan sekaligus minuman manis itu baru
saja diantar oleh salah satu pelayan wanita yang bekerja dikafeteria ini.
Mengantarkannya untuk gadis yang sedari tadi terus melamun seraya menatap
kosong lurus kearah depan. Dia sepertinya sedang memiliki masalah besar yang
cukup sulit untuk diatasi oleh dirinya sendiri yang begitu lemah dan rapuh ini.
Gadis yang diketahui bernama lengkap‘’Rachel Ananditha’’ Yang memiliki paras rupawan
nan cantik yang dapat mengundang pelototan kaum adam. Dan saat ini berstatus sebagai
seorang pelajar disalah satu sekolah menengah atas yang cukup terkenal dikotanya.
Kebiasaannya adalah memakan es krim ketika
dalam keadaan sedih maupun senang. Menurutnya es krim mampu memberinya
ketenangan saat dirinya sedang ada dalam masa-masa sulit, mampu memberikan
kesegaran sekaligus semangat ketika dirinya sedang rapuh dan lemah akibat cobaan
hidup yang datang menerpanya, mampu mencairkan kepalanya ketika sedang dalam keadaan
marah dan emosi, serta mampu memberinya kebahagiaan saat sedang bersedih, dan
masih banyak lagi alasan-alasan lainnya yang mampu menjelaskan betapa dirinya
menyukai es yang memiliki ratusan rasa juta ketika kita menikmatinya.
***
‘’Kau ini kenapa? Apa
masalahmu, Hah? Kau pikir aku tidak tahu kelakuan burukmu?’’ Teriakan sekaligus
kemarahan yang tersulut-sulut menjalar kepenjuru ruangan, Dia wanita paruh baya
yang sedang dalam keadaan emosi.
‘’Kau yang kenapa?
Berjalan dengan seorang pria yang jelas bukan suamimu, jalang sekali dirimu!’’
Balas seorang pria berumur sekitar tiga puluhan keatas tak kala keras dan
sengit darinya.
‘’Beraninya kau mengatakanku
wanita jalang! Lantas kau ini apa? Kau pikir aku ini wanita bodoh yang tidak
tahu kalau suaminya selalu bersenang-senang dengan wanita-wanita yang tidak
tahu sopan santun itu diluar sana?” Kali ini oktaf suara dari wanita itu
semakin meninggi.
‘’Cukup sudah, kau ini
tidak tahu apa-apa! Lebih baik kita akhiri semua ini dengan berakhir pada meja
hijau!’’ Talakan yang terdengar. Sedari tadi amarah pria yang berstatus sebagi suami
dari wanita itu terus berusaha untuk dibendung, tetapi sepertinya amarah itu
sudah tidak dapat ditahannya lagi hingga ia meledakannya saat ini juga.
‘’Hahaha… itulah yang
sedari tadi aku tunggu. Menunggu saat kata itu terluncur dari mulutmu!”
Sepertinya wanita ini tak bisa berhenti untuk menghardik suaminya sendiri
dengan kata-kata tidak sopan seperti tadi.
‘’Kurang ajar!” Umpatan
yang terdengar dari mulut pria itu ketika wanita yang diklaim sebagai istrinya sendiri
itu pergi begitu saja sehabis menertawainya. Sang istri yang mendengarnya hanya
membalas itu dengan senyuman sinis yang terukir pada bibir merahnya.
Dan satu-satunya korban yang terluka saat
sepasang suami-istri mencoba untuk mengakhiri semuanya dengan sebuah pertemuan
dan keputusan terakhir yang terlahir pada meja hijau perceraian dipengadilan,
adalah anak mereka sendiri yang tidak tahu apa-apa. Sayang sekali ketika sebuah
janji suci yang diselimuti dengan nuansa sakral yang terucap di kedua buah bibir
sepasang suami-istri diatas altar pernikahan harus ternodai dengan kata yang
paling dibenci oleh Tuhan, perceraian.
Tentunya perdebatan terjadi didalamnya,
pilihan untuk pemberian hak asuh atas anak. Perubahan psikis terjadi pada
setiap diri seorang anak yang memiliki orang tua yang berakhir pada perceraian
tak dapat dihindari. Dan satu-satunya jalan untuk mengembalikan semangatnya
lagi adalah dengan mebawa mereka ke ahli kejiwaan atau kerap disapa dengan psikiater
atau psikolog.
***
“Melamun lagi nona
cantik?” Tanya seorang pemuda dibelakang sana, tubuhnya bersandar pada pintu
masuk kafeteria itu. Yang membuyarkan lamunan dari gadis ini.
“Mmm…” Rachel hanya
membalas seadanya. Pemuda itu mengerti, kalau sahabat perempuannya itu sedang
memiliki mood yang tidak bagus saat ini. Pemuda itu berjalan dan kemudian ikut
duduk disampingnya, dan dengan seenaknya mengambil dan memakan apa yang bukan
miliknya.
‘’Heiii… es krimku!”
Pekik Rachel ketika es krimnya baru saja direbut paksa oleh sahabat
laki-lakinya, Andra.
“Kumohon jangan
pelit-pelit denganku!” Andra masih memakan es cream itu dengan begitu
nikmatnya.
Rachel mendengus kesal “Kumohon jangan
pelit-pelit denganku” Rachel megulangi perkataan Andra, tentu dengan cara dan
suara yang berbeda. Lebih tepatnya mengejek.
“Kau memangnya tidak
takut sakit perut karena memakan makanan haram?” Rachel mencoba memancingnya
agar menghentikan kebiasaan buruk sahabat tengiknya ini.
Andra
memcoba untuk berpikir, lalu menjawab dengan tegas “Tidak!” Kemudian
melanjutkan aktivitas memakan es krim milik Rachel.
“Kau ini benar-benar
membuatku ingin memakanmu hidup-hidup sekarang juga” Rachel mencoba mencekik
Andra sebagai wujud dari argumennya, karena memang hasrat untuk membunuh pemuda
satu ini memang sudah tak tertahankan lagi, tetapi tentu ini hanya wujud dari
bualan semata.
Setalah perdebatan konyol antara Rachel
dan Andra terselesaikan, yang terjadi hanyalah keheningan. Rachel kegiatannya
tadi yang terganggu melanjutkannya, apalagi jika bukan melamun. Sementara Andra
yang sedang asyik membaca komik Sinchan, sesekali terbahak karena lelucon yang
ada didalamnya hingga membuat Rachel mendelik kesal kearahnya.
“Lalu apa yang ingin kau lakukan ketika
mengetahui bahwa kedua orang tuamu ingin bercerai?” Andra mencoba memecahkan
keheningan diantara mereka.
“Entahlah, akun juga
tidak tahu. Pasalnya saat aku mendengar mereka berdua saling membentak dan
menghina, kata terakhir yang kudengar adalah mereka akan segera bercerai”
Wajah murung Rachel tak bisa dirinya sembunyikan.
“Tadinya kupikir
keluargamu itu adalah keluarga yang harmonis, tapi ternyata perlakuan yang
diperlihatkan kedua orang tuamu pada diriku saat mengunjungimu berbanding
terbalik 180’ dengan kenyataan yang ada” Andra ikut murung “Kita memiliki nasib
yang sama, nasib bahwa kita dilahirkan pada orang tua yang tidak bisa terus
bersama” Sambung Andra, Rachel yang melihatnya semakin sedih. Benar apa kata
sahabatnya, mereka berdua memiliki nasib atau bisa dibilang takdir yang sama,
sama-sama dilahirkan dikeluarga yang tidak benar.
“Tapi, mulai sekarang
kita harus saling mendukung satu sama lain! Apapun yang terjadi, dan ketika
masalah itu datang dikehidupan kita berdua kita harus mengatakan bahwa “Hei,
masalah besar! Walaupun kau ini besar tetapi aku memilihki Tuhan yang lebih
besar!” Bagaimana? Setuju?” Andra kini tidak lagi murung, bahkan saat ini dia sedang mencoba
untuk menghibur sahabat tercintanya ini.
“Setuju!
Ngomong-ngomong dari mana kau ini mendapatkan kata-kata manis itu? Dan kupikir selama
kau ini tidak kenal Tuhan, Hahaha…” Tawa biadab Rachel meledak, Sampai-sampai
membuat wajah Andra memerah.
“Kau ini! Asal tahu
saja ya, aku ini rajin beribadah hanya saja aku menyembunyikannya. Karena
menurutku ibadah tidak perlu dipamer kesana kemari cukup aku dan Tuhan sendiri
yang tahu tidak perlu ada orang lain yang mengetahuinya, mengerti nona cantik?”
Papar Andra dengan begitu bangga mengatakannya. Membuat Rachel ingin muntah
mendengar kata-kata Andra, dia bingung sebenarnya dari mana Bocah tengik ini
mendapatkan semua itu? Berapa lama dia berlatih atau mungkin dia mencuri otak
Mario teguh? Tapi yang benar saja, itu adalah suatu kemungkinan yang sangat
tidak mungkin dan tidak lazim. Rachel mendaratkan bogeman kecil kebahu Andra sebagai
wujud kekesalannya.
“Aduh! Rachel kau ini
menyebalkan sekali, apa kau tidak percaya?” Tanya Andra masih mengaduh
kesakitan, Rachel beranggapan dia terlalu berlebihan bahkan Rachel merasa bahwa
bogemannya tak sampai kebahunya, terlalu mendramatisir. Pikirnya.
Rachel menggeleng cepat
dan tegas. Dan itu sukses membuat Andra mendelikkan mata untuk kesekian kalinya
“Rachel say…” belum selesai Andra dengan ucapannya dia telah diberikan
pandangan garang plus sinis dari Rachel.
“Hehehe, maksudku jika
kau tak percaya silahkan tanyakan sendiri pada Bundaku dia tahu segala hal
tentangku” Andra memperlihatkan wajah tanpa dosanya. Baik Rachel percaya
walaupun tidak 100%
“Terserah padamu!
Bahkan mengaji saja aku ragu padamu kau ini bisa”
“Rachel!!!!” Teriak
Andra.
***
Dan ketika masalah datang kedalam kehidupan
keras ini dan datang kehadapanmu jawab saja “Heii… masalah besar! Walaupun kau
ini besar tetapi aku memilihki Tuhan yang lebih besar!” maka ketika masalah itu
mendengarnya dia akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu dengan kata
lain ketika kita sedang mencoba untuk menyelesaikan masalah itu ingat saja Tuhan
maka segala sesuatu yang kau kerjakan akan berjalan dengan mulus meskipun saat kita
sedang dihadapkan pada masalah yang begitu besar lagi berat.
Masalah datang dari tangan Tuhan bukan?
Sehingga, kita tak perlu khawatir saat masalah itu datang, karena selalu ada
jalan keluar untuk menyelesaikannya. Ingat, jika cobaan ataupun masalah
merupakan salah satu bagian dari skenario kehidupan yang Tuhan buat untuk
masing –masing hidup hambanya. Tentu saja, karena hidup dan mati kita ada
ditangannya. Jadi, jangan pernah melenceng dari ajaran agama yang ada pada
setiap kepercayaan kita. Tuhan itu ada dan selalu melihat kita diatas sana
tanpa sepengetahuan kita tentunya.
Yang terpenting adalah menanamkan dan
mengumpulkan berbagai kebaikan dan pahala yang nantinya akan dijadikan sebagai bekal
akhirat kita. Jangan pernah melupakan keberadaannya, tetap berada dijalannya
dan ikuti setiap perintah dan ketetapan yang telah Tuhan berikan pada diri
hambanya, serta jauhi berbagai larangan dan syaiton yang setiap saat terus
mengolok-olok dan menggoda kita agar bisa terjerumus kedalam api neraka yang
bahan bakarnya berasal dari manusia.
Peluk dan salam hangat~
Imajiandara
Komentar
Posting Komentar