"Cigarette"


Berdiam diri sendirian tanpa aktivitas adalah hal yang paling ku benci. Duduk termenung tanpa melakukan apa-apa adalah hal yang bodoh, apa lagi jika kita sedang dalam keadaan menunggu seseorang dan orang itu belum datang sama sekali. Ku harap setelah dia datang aku dapat memberinya pelajaran dengan cekikikan pada lehernya itu.

Tidak ada yang menarik disini, lebih tepatnya diruang tunggu bandara ini. Sepanjang mata memandang yang ada hanyalah aktivitas lalu lalang orang-orang yang tengah disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Satu hal yang tidak kusukai dari loby bandara ini adalah perokok yang mendominasi ruangan ini. Oh aku merutuki kebodohanku sendiri karena telah memilih tempat ini sebagai tempat tungguku, tetapi jika bukan disini lantas dimana aku harus menunggu? Dan jawabannya satu-satunya adalah memilih untuk tinggal ditempat ini.

Aku dengan santai memperhatikan orang-orang yang sedang menikmati asap rokoknya masing-masing, sadarkah mereka dengan apa yang mereka masukkan kedalam tubuhnya? Gerak-gerik mereka sangat tenang dan cenderung tidak memperhatikan kondisi sekitar mungkin akibat terlalu hanyut dengan racun itu. Ada yang sedang memainkan ponsel seraya menyesap rokoknya, hanya duduk dan diam, membaca Koran sambil merokok, dan ada juga yang baru mencari pematik untuk menghidupkan rokoknya, dan pematik mudah ditemukan mengingat mayoritas perokok ada didalam sini.

Apa sebenarnya yang mereka rasakan saat menghisapnya? Manis, asin, asam, atau pahitkah? Kita semua tahu jika asap rokok sangatlah tidak baik untuk kesehatan diri kita, tetapi mengapa mereka masih melakukannya? Rokok merupakan salah satu narkoba berdosis paling rendah, tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan pemakaian secara terus menerus, hari itu akan datang hari dimana segala macam efek dari tindakan itu akan berakibat fatal.

Rokok merupakan candu bagi penikmatnya. Orang bilang akan sulit rasanya untuk seorang perokok menghentikan aktifitasnya itu, dan ada juga yang bilang jika sehari tanpa rokok rasanya ingin mati saja, terdengar mendramatisir tetapi itulah faktanya, tetapi jika memang orang itu bersungguh- sungguh dalam keputusannya untuk berhenti niscaya itu semua akan terwujud. Karena saat kita berada dalam masa sebagai perokok bukan hanya nyawa kita saja yang terancam dalam bahaya yang bersembungi didalamnya tetapi orang-orang disekitar kita juga akan terancam akibat keseharian yang mengharuskan mereka untuk menghirup zat berbahaya itu. Ingin menjadi apa Negara ini jika keadaan ini dapat menyeret generasi-generasi mudah bangsa untuk ikut serta didalamnya meramaikan bahaya dari rokok itu.

Tetapi apa boleh buat rokok merupakan salah satu bagian dari datangnya ekonomi Negara dan dinegara ini rokok adalah salah satu tulang punggung mendapatkan ekonomi untuk Negara dan rakyatnya, yang bisa kita lakukan adalah hanya mengurangi penggunaanya atau dengan kata lain menghemat dan seiring dengan jalan keluar yang semoga dapat dituntaskan Negara dalam masalah ini untuk segera mngembalikan kepedulian rakyat terhadap diri mereka sendiri masing-masing. Dan juga cita-cita dalam menyelamatkan generasi bangsa Indonesia dimasa depan.

***
Ini pengalaman singkat saya, mohon maaf untuk seluruh kekurangannya:)


Peluk dan salam hangat~
Imajiandara

Komentar

Postingan Populer